Musi Banyuasin,- Sebanyak 25 ibu – ibu yang tergabung pada kader Posyandu , kader PKK, Kader KPM, Guru Paud, Bidan desa dan Ibu Balita desa Tanjung Agung Utara kabupaten Musi Banyuasin mengikuti Stunting.
Kegiatan tersebut di laksanakan di SMP N , 4 Tanjung Agung Barat Kecamatan Lais ( Gardu) yang di ikuti oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 4 orang, kader Pos Yandu 8 orang Bidan desa 1 orang ibu PKK dan kader PKK desa 5 orang, guru Paud 5 orang, ibu balita 2 orang Kamis ( 26/11/20)
Kades Tanjung Agung Timur ( TAT) Norman Juanda mengatakan kegiatan desa ini kita laksanakan berdasarkan Permendesa PDTT nomor 11 tahun 2019 dan tetap menggunakan protokol kesehatan ,” Ungkap kades.
Dalam kegiatan Stunting ini sebanyak 25 peserta yang terdiri dari kader- kader KPM, Kader Pos Yandu, Bidan desa, ibu PKK, dan kader PKK, Guru Paud, serta ibu balita mengikutinya Stunting agar para kader desa ini mengetahui tentang Stunting dan banyak mendapatkan manfaat ilmunya tentang pencegahan kekurang gizi kronis ( Stunting) dan kegiatan ini sudah termasuk kegiatan dana desa APBN 2020.
Sedangkan untuk nara sumber dari dinas PMD kabupaten Muba dan PJOK kecamatan Lais, Dinkes, Tim Perhimpunan Paud Indonesia ( Himpaudi) dan kegiatan ini di laksanakan selama 3 hari ,” jelasnya.
Sementara itu Kadis DPMD Muba H Richard Chahyadi AP.MSi mengatakan, kegiatan stunting ini di laksanakan berdasarkan Permendesa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 Pasal 6 Ayat 3 E tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat desa salah satunya berupa penanggulangan kemiskinan untuk melakukan pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting).
Kemudian, pelatihan Integritas Paud dan Posyandu untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Guna Pencegahan Stunting yang dibiayai Dana Desa APBN 2020, yang diikuti oleh kader-kader posyandu, guru paud, kader PKK, para bidan di setiap desa peserta dalam pelatihan dan sosialisasi stunting.
”Karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama infeksi berulang dan kurangnya stimulus psikososial,” dijelaskan Richard.
Menurutnya, stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya, anak stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal. Stunting juga menjadikan anak rentan terhadap penyakit dan di masa depan beresiko menurunkan produktivitas.
”Untuk itulah kita harus mencegah dan menekan tumbuhnya stunting pada anak-anak kita semua,” jelas richard. ( adv)) mitra desa.
-