Warga buka lokasi baru tempat wisata alam “Goa Walet dan air terjun Curup kembar

Berita, Sumsel1121 Dilihat

Pagaralam, Independenpost. Com- Adapun lokasi wisata tempatnya di hutan diwilayah Desa Rimba Candi, Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Setelah di buka warga setempat wisata air terjun Curup kembar, media ini pantau ke lokasi, 2-Maret 2021.
Benar adanya lokasi wisata belum lama di buka dan di bersikan oleh warga bersama karang taruna setempat secara suwadaya, berjibaku membersihkan berupa semak belukar dan membuat jambat tangga di bibir jurang terjal ketinggian lebih kurang 40 derajat untuk jalan menuju lokasi Goa walet dan air terjun Curup kembar.

Sela-sela kesibukan melihat kedalam Goa walet serta di iringi hujan deras media ini mewancarai ketua karang taruna Desa Rimba candi Ibrohim melalui sala satu dari anggotanya Donny menjelaskan, “benar adanya lokasi wisata ini belum lama kami buka, sebelumnya sudah ada di sini adanya air terjun dan Goa disini, hanya belum ada minat membersikannya.jelasnya.

Demikian juga sama yang di jelaskan ahli sesepuh Desa Rimba Candi Ali Wasidin 67,” yah sudah lama kami tahu bahwa di sini ada air terjun dan Goa, tapi belum sempat kami bersihkan, jelasnya.

 

Di tempat Terpisah di jumpai Rt Desa Rimba Candi, di tanya adanya lokasi wisata yang baru di buka warga, membenarkan mengatakan,” adanya Goa dan dua air terjun yang berdekatan yang di tengahnya terdapat Goa.katanya.

Masih lanjutnya Rt, itu pertamanya lahan (lokasi – Red) punya saya lahan berkebun pada tahun 1989.jelasnya.

Masih imbuhnya Kosim,” sejarahnya Goa tersebut sering di datangi orang-orang berburu sarang burung walet dan untuk di tempati bersemedi, itulah Goa di namakan Goa Walet, katanya.

Kosim juga mengatakan Curup kembar karena adanya air terjun dua tempat berdekatan, dan warga setempat pernah mengatakan dengan saya agar mendapat perhatian dari pihak yang berkompeten mengenai wisata alam, ungkapnya.

 

Warga setempat, Ansory mengungkapkan,”saya pernah menyusuri goa yang panjangnya diperkirakan kurang lebih mencapai 15 meter, dan tinggi kurang lebih 5 meter.

“Tapi penelusuran saya akhirnya terhenti karena kondisi di dalamnya Cukup Gelap begituan serta jalannya juga hanya setapak. Kami takut untuk melanjutkan penelusuran tersebut, ungkapnya.
(Bambang İrawan, CH)

-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *